Kegiatan dimulai pukul 13.00 WIB dengan titik kumpul di Pondok Pesantren Nailul Ulum Kampak. Ratusan peserta hadir dengan penuh semangat dan khidmat. Mereka terdiri dari pengurus MWCNU Kampak, pengurus NU tingkat ranting se-Kecamatan Kampak, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU (LP Ma’arif NU), serta jajaran Badan Otonom (Banom) seperti Pagar Nusa, GP Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. Tak ketinggalan para santri, warga Nahdliyyin, serta tokoh-tokoh masyarakat turut serta dalam rombongan ziarah ini.
Rute dan Tujuan Ziarah
Rombongan memulai perjalanan dari makam pendiri Pondok Pesantren Nailul Ulum Kampak, sebagai titik awal penghormatan atas jasa beliau yang telah mendirikan lembaga pendidikan Islam dan melahirkan banyak kader pejuang NU.
Setelah itu, rombongan melanjutkan ziarah ke beberapa lokasi makam tokoh dan muassis lainnya, yaitu:
1. Makam Umum Desa Bendoagung
2. Makam Umum DesaSugihan
3. Makam Umum Desa Senden
4. Makam Umum Desa Bogoran
5. Makam Umum Desa Karangrejo
Di setiap lokasi, para peserta bersama-sama membaca tahlil, doa, dan shalawat untuk para muassis dan kiai pendahulu. Suasana penuh kekhusyukan terasa di setiap tempat yang dikunjungi. Ziarah ini tidak hanya menjadi ajang mendoakan para leluhur, namun juga sebagai sarana menyambung silaturahmi antar pengurus dan warga NU lintas desa dan ranting.
Meneladani Keikhlasan dan Perjuangan Para Muassis
Ketua MWCNU Kecamatan Kampak dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai perjuangan dan keikhlasan yang diwariskan para pendiri NU.
“Kita hadir di makam para muassis untuk mendoakan mereka dengan penuh keikhlasan. Dari perjuangan mereka, kita belajar arti pengorbanan dan pengabdian kepada agama dan bangsa tanpa pamrih. Semoga semangat itu terus hidup di hati para santri dan warga NU Kampak,” ujarnya.
Selain mengenang jasa para muassis, kegiatan ini juga menjadi momentum memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah nahdliyah antar seluruh elemen NU. Kolaborasi antara MWCNU, Banom, LP Ma’arif, dan pengurus ranting menjadi bukti nyata kekompakan warga NU di Kecamatan Kampak dalam mengawal perjuangan para kiai.
Semangat Hari Santri 2025
Dengan mengusung tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, peringatan Hari Santri 2025 diharapkan mampu menumbuhkan semangat baru bagi seluruh santri dan kader NU untuk terus berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Kegiatan ziarah ditutup dengan doa bersama di makam terakhir, memohon keberkahan dan kelancaran bagi perjuangan warga NU ke depan agar tetap istiqamah dalam mengabdi untuk agama, masyarakat, dan negara.
“Dari makam para muassis, kita belajar arti perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian tanpa pamrih untuk agama, bangsa, dan Nahdlatul Ulama.”